Mengapa aku
Penulis: Rifaldi.B
Aku merupakan salah satu siswi yang bersekolah di sekolah
elit,tapi entah mengapa teman sekelasku seakan-akan mengasingkan diriku.Sontak
saja aku berfikir bahwa aku ini di bedakan oleh siswa yang lain,apakah mungkin
dari status ekonomiku…? Aku berfikir begitu karena aku terlahir dari keluarga
yang sederhana orang tuaku kesehariannya hanya seorang pedang keliling.Tapi aku
tidak pernah patah semangat dengan status ekonomiku yang seperti itu,aku tetap
berusaha menyakinkan temanku bahwa anka seorang pedang keliling dapat
bersekolah di sekolah elit,dengan bukti aku bisa mendapat beasiswa siswi
berprestasi untuk meneruskan sekolah menengah atasku di sekolah elit.
Hingga suatu
seketika…….
Bel istirahat berbunyi sontak para
siswa siswi sekelasku pada berhamburan keluar meninggalkan kelas, berbeda
dengan diriku, aku hanya tetap berada di dalam kelas,berbeda dengan diriku, aku
hanya tetap berada di dalam kelas, sambil menundukkan kepalaku hingga rambut
panjangku menutupi wajahku sambil berkhayal bahwa aku ini seolah-olah bagaikan
seekor burung yang berada di dalam sangkar yang tidak mempunyai teman yang
selalu kesepian karena aku seakan terkurung dalam kelas sebab tidak ada teman
tempatku bertukar pikiran ,,,hingga aku tersadar dari khayalanku dan merasa
bosan berada di dalam kelas yang hampa,hingga memutuskan untuk keluar sejenak
melepaskan khayalanku tadi.
Aku berjalan menyusuri
emperan-emperan kelasku, langka demi langka kuhitung sambil mendengar omongan
omonga para mulut kejam(teman yang membenciku).tapi tetap aku tidak perdulikan
kata-kata mereka lagi karena merasa itu
semua TIDAK PENTING !. hingga saat aku sedang berjalan, ada seorang murid yang
sengaja melempari diriku dengan botol air mineral aku hanya merasa sabar dan
segera mengambil botol tersebut untuk aku buang ke tempat sampah, tapi saat
hendak ingin membuang ke tempat sampah, anak yang tadi datang menghampiri aku
dan lantas mendorong tubuhku hingga terjatuh di lantai aku hanya terdiam dan
hanya bisa pasrah akan keadaanku sekarang ini, mungkin karena merasa tidak puas
murid tersebut memanggil temannya, satu persatu temannya berlari menghampiriku
dan mengelilingi aku yang terjatuh dilantai, mereka semua memukuli aku seakan
menghakim sendiri hingga lengan kiriku lebam.
“Hei
bangun….!!” Kata salah satu dari mereka
Aku hanya
bisa diam tanpa kata-kata.
“Ayo bangun
anak miskin…!” lanjut kata mereka
Aku hanya
tetap diam dengan air mata yang bercucuran membasahi hamper seluruh pipiku
“Hei… kamu
itu tidak pantas dan tidak layak besekolah di sekolah elit seperti ini,ini
hanya menampung anak orang kaya, anak pejabat, dan sekedar saran dari aku
sebaiknya kamu tidak bersekolah di tempat ini.” Kata ketua mereka(dengan lagak
sombong).
“Ta…tapi apa
salahnya aku bersekolah disini..? Apakah aku juga punya salah dengan kalian…?”jawabku
(dengan kepala menunduk sembari menyembunyikan wajhku yang di permalukan di
depan umum)
“Ya,,,seharusnya
itu kamu sadar diri dong, sudah jelas kamu itu salah karena kamu itu bersekolah
disini ! dan salahnya lagi kamu itu orang miskin yang berlagak sok pintar.” Kata
mereka
Tiba-tiba
wali kelasku datang dan langsung saja merangku diriku,sontak saja aku mengela
nafasku dengan panjang.
“Untung wali kelasku datang sebagai penolongku kalau
tidak bagaimana keadaanku saat ini” katau dalam hati sambil besyukur.
“Hei,ada
apa ini…?” kata wali kelasku
Sontak
mereka semua berlari satu persatu meninggalkan diriku
“Kamu
tidak apa-apa nak..?” kata wali kelasku
“I….iya
bu saya tidak apa-apa hanya saja lenganku tersa sakit dan lebam akibat di
pukuli mereka tadi.”kataku
“Baiklah
nak ayo ikut ibu ke ruang kesehatan (uks) biar ibu bersihkan lukamu.”sambungnya
“Iya
bu terima kasih banyak bu.”sambungku.
Sambil berjalan menuju uks aku masih
tetap di rangkul oleh wali kelasku hingga tiba di dalam ruang uks.
“Apa
kamu betul tidak apa-apa nak…?”kembali wali kelasku bertanya .
“Iya,
bu” balasku
“Atau
kamu ibu kasih pulang lebih awal biar ibu yang bertanggung jawab.”katanya
“Ti…tidak
usah bu saya benar tidak apa-apa” kataku
“Tapi
kenapa mereka sangat membenci dirimu..?”bertanya
“Aku
juga tidak mengerti bu karena hamper semua teman sekelasku menjauhiku, karena
aku bersekolah disini dan juga katanya aku anak miskin yang tidak layak
bersekolah di sekolah elit.” Jawabku
“Hah..?
tujuan kalian datang kesini untuk belajakan menimbah ilmu,,trus apa
salahnya..?hmmm.. baik nak, biar ibu yang memberitahu apa itu pentingnya kata
pertemanan dan persahabatan.”kata walikelasku
Karena lukaku sudah selesai di
bersihkan oleh wali kelasku, aku kembali di antar menuju ke kelasku.dan aku
berfikir semoga saja temanku dapat sadar dan bisa menerima aku sebagai teman
Hingga
……Dalam kelas
“Kembali
ketempat dudukmu, Nak!!” kata wali kelasku
“Iya
bu terima kasih banyak.” Kataku
“Assalamualaikum
WR.WB.” salam wali kelasku
“Waalaikusalam
WR.WB.” serentak menyahut
“Baik
ada beberapa hal yang akan ibu sampaikan, namu sebelum itu ibu mau bertanya
dulu, siapa diantara kalian semua yang sudah punya yang namanya SAHABAT..?” wali
kelasku bertanya
5-7 orang murid mengangkat tangan.
Membuktikan bahwa mereka mempunyai sahabatlalu wali kelasku kembali mengajukan
pertanyaan
“Siapa
yang tahu apa arti persahabatan…?”
“Ee…
sahabat adalah orang yang selalu berada di sisi kita dan selalu merasakan apa
yang di rasakan oleh temannya baik suka maupun duka.” Kata salah satu murid
“Iya
betul sekali tapi ibu tanyakan apakah kalian sudah menerapkan hal tersebut..?”
“Iya
bu”kata murid
“Tapi
apakah kalian sudah menerapkan hal tersebut pada teman kalian yang satu
ini…?”(sembari menunjuk diriku)
Tidak
ada murid yang menjawab semua lantas diam membisu…..
“Anak-anak
ibu beritahu sahabat atau teman itu tidak di bedakan dari segi factor ekonomi,
tapi sahabat atau teman itu dapat kalian lihat dari sisi perlakuannya terhadap
kalian, jadi apakah jika ada siswi yang baik, pintar, dan sabar lantas kalian
jauhi..? atau kalian anggap sebagai teman..? disini kalian sama saja dengan
tujuan menimbah ilmu tidak ada yang saling membedakan.” Kata wai kelasku dengan
tegas
“Iya
bu” semua murid
“Kalau
begitu ibu ingin tidak ada lagi yang membeda-bedakan teman yah! Karena kita
tidak tahu mungkin saja di lebih baik dari pada kita , jadi ibu mohon kepada
kalian untuk meminta maaf dan menghilangkan lagi system ekonomi teman kalian..?
kata wali kelasku
Satu persatu temanku
menghampiriku dan meminta maaf padaku,spontan saja aku menjadi sangat terharu.
“aku
minta maaf ya..”kata temanku yang tadi memukuliku
“iya..dan
aku mohon pada kalian semua jangan lagi MEMBEDA-BEDAKAN diriku yah…?” kataku
sambil terharu
“iya…”
Sambil memeluk diriku
Akhirnya temanku bisa mengetahui apa
arti persahabatan dan pertemanan,nah dari situ aku mulai mendapat banyak sekali
perubahan, akupun mendapat banyak teman di sekolahku,aku juga tidak merasa canggung
lagi dan juga minder terhadap teman sekelasku,,,aku sangat senang sekali dengan
perubahan tersebut………………………….
TAMAT
created by Rifaldi Bakri
kunjungi blog saya juga gan :" http://cerpensaya12.blogspot.co.id/
BalasHapus