Selasa, 01 November 2016

cerpen

Mengapa aku
Penulis: Rifaldi.B
Aku merupakan salah satu siswi yang bersekolah di sekolah elit,tapi entah mengapa teman sekelasku seakan-akan mengasingkan diriku.Sontak saja aku berfikir bahwa aku ini di bedakan oleh siswa yang lain,apakah mungkin dari status ekonomiku…? Aku berfikir begitu karena aku terlahir dari keluarga yang sederhana orang tuaku kesehariannya hanya seorang pedang keliling.Tapi aku tidak pernah patah semangat dengan status ekonomiku yang seperti itu,aku tetap berusaha menyakinkan temanku bahwa anka seorang pedang keliling dapat bersekolah di sekolah elit,dengan bukti aku bisa mendapat beasiswa siswi berprestasi untuk meneruskan sekolah menengah atasku di sekolah elit.
Hingga suatu seketika…….
            Bel istirahat berbunyi sontak para siswa siswi sekelasku pada berhamburan keluar meninggalkan kelas, berbeda dengan diriku, aku hanya tetap berada di dalam kelas,berbeda dengan diriku, aku hanya tetap berada di dalam kelas, sambil menundukkan kepalaku hingga rambut panjangku menutupi wajahku sambil berkhayal bahwa aku ini seolah-olah bagaikan seekor burung yang berada di dalam sangkar yang tidak mempunyai teman yang selalu kesepian karena aku seakan terkurung dalam kelas sebab tidak ada teman tempatku bertukar pikiran ,,,hingga aku tersadar dari khayalanku dan merasa bosan berada di dalam kelas yang hampa,hingga memutuskan untuk keluar sejenak melepaskan khayalanku tadi.
            Aku berjalan menyusuri emperan-emperan kelasku, langka demi langka kuhitung sambil mendengar omongan omonga para mulut kejam(teman yang membenciku).tapi tetap aku tidak perdulikan kata-kata mereka lagi  karena merasa itu semua TIDAK PENTING !. hingga saat aku sedang berjalan, ada seorang murid yang sengaja melempari diriku dengan botol air mineral aku hanya merasa sabar dan segera mengambil botol tersebut untuk aku buang ke tempat sampah, tapi saat hendak ingin membuang ke tempat sampah, anak yang tadi datang menghampiri aku dan lantas mendorong tubuhku hingga terjatuh di lantai aku hanya terdiam dan hanya bisa pasrah akan keadaanku sekarang ini, mungkin karena merasa tidak puas murid tersebut memanggil temannya, satu persatu temannya berlari menghampiriku dan mengelilingi aku yang terjatuh dilantai, mereka semua memukuli aku seakan menghakim sendiri hingga lengan kiriku lebam.
“Hei bangun….!!” Kata salah satu dari mereka
Aku hanya bisa diam tanpa kata-kata.
“Ayo bangun anak miskin…!” lanjut kata mereka
Aku hanya tetap diam dengan air mata yang bercucuran membasahi hamper seluruh pipiku
“Hei… kamu itu tidak pantas dan tidak layak besekolah di sekolah elit seperti ini,ini hanya menampung anak orang kaya, anak pejabat, dan sekedar saran dari aku sebaiknya kamu tidak bersekolah di tempat ini.” Kata ketua mereka(dengan lagak sombong).
“Ta…tapi apa salahnya aku bersekolah disini..? Apakah aku juga punya salah dengan kalian…?”jawabku (dengan kepala menunduk sembari menyembunyikan wajhku yang di permalukan di depan umum)
“Ya,,,seharusnya itu kamu sadar diri dong, sudah jelas kamu itu salah karena kamu itu bersekolah disini ! dan salahnya lagi kamu itu orang miskin yang berlagak sok pintar.” Kata mereka
Tiba-tiba wali kelasku datang dan langsung saja merangku diriku,sontak saja aku mengela nafasku dengan panjang.
“Untung  wali kelasku datang sebagai penolongku kalau tidak bagaimana keadaanku saat ini” katau dalam hati sambil besyukur.
“Hei,ada apa ini…?” kata wali kelasku
Sontak mereka semua berlari satu persatu meninggalkan diriku
“Kamu tidak apa-apa nak..?” kata wali kelasku
“I….iya bu saya tidak apa-apa hanya saja lenganku tersa sakit dan lebam akibat di pukuli mereka tadi.”kataku
“Baiklah nak ayo ikut ibu ke ruang kesehatan (uks) biar ibu bersihkan lukamu.”sambungnya
“Iya bu terima kasih banyak bu.”sambungku.
            Sambil berjalan menuju uks aku masih tetap di rangkul oleh wali kelasku hingga tiba di dalam ruang uks.
“Apa kamu betul tidak apa-apa nak…?”kembali wali kelasku bertanya .
“Iya, bu” balasku
“Atau kamu ibu kasih pulang lebih awal biar ibu yang bertanggung jawab.”katanya
“Ti…tidak usah bu saya benar tidak apa-apa” kataku
“Tapi kenapa mereka sangat membenci dirimu..?”bertanya
“Aku juga tidak mengerti bu karena hamper semua teman sekelasku menjauhiku, karena aku bersekolah disini dan juga katanya aku anak miskin yang tidak layak bersekolah di sekolah elit.” Jawabku
“Hah..? tujuan kalian datang kesini untuk belajakan menimbah ilmu,,trus apa salahnya..?hmmm.. baik nak, biar ibu yang memberitahu apa itu pentingnya kata pertemanan dan persahabatan.”kata walikelasku
            Karena lukaku sudah selesai di bersihkan oleh wali kelasku, aku kembali di antar menuju ke kelasku.dan aku berfikir semoga saja temanku dapat sadar dan bisa menerima aku sebagai teman
Hingga ……Dalam kelas
“Kembali ketempat dudukmu, Nak!!” kata wali kelasku
“Iya bu terima kasih banyak.” Kataku
“Assalamualaikum WR.WB.” salam wali kelasku
“Waalaikusalam WR.WB.” serentak menyahut
“Baik ada beberapa hal yang akan ibu sampaikan, namu sebelum itu ibu mau bertanya dulu, siapa diantara kalian semua yang sudah punya yang namanya SAHABAT..?” wali kelasku bertanya
            5-7 orang murid mengangkat tangan. Membuktikan bahwa mereka mempunyai sahabatlalu wali kelasku kembali mengajukan pertanyaan
“Siapa yang tahu apa arti persahabatan…?”
“Ee… sahabat adalah orang yang selalu berada di sisi kita dan selalu merasakan apa yang di rasakan oleh temannya baik suka maupun duka.” Kata salah satu murid
“Iya betul sekali tapi ibu tanyakan apakah kalian sudah menerapkan hal tersebut..?”
“Iya bu”kata murid
“Tapi apakah kalian sudah menerapkan hal tersebut pada teman kalian yang satu ini…?”(sembari menunjuk diriku)
Tidak ada murid yang menjawab semua lantas diam membisu…..
“Anak-anak ibu beritahu sahabat atau teman itu tidak di bedakan dari segi factor ekonomi, tapi sahabat atau teman itu dapat kalian lihat dari sisi perlakuannya terhadap kalian, jadi apakah jika ada siswi yang baik, pintar, dan sabar lantas kalian jauhi..? atau kalian anggap sebagai teman..? disini kalian sama saja dengan tujuan menimbah ilmu tidak ada yang saling membedakan.” Kata wai kelasku dengan tegas
“Iya bu” semua murid
“Kalau begitu ibu ingin tidak ada lagi yang membeda-bedakan teman yah! Karena kita tidak tahu mungkin saja di lebih baik dari pada kita , jadi ibu mohon kepada kalian untuk meminta maaf dan menghilangkan lagi system ekonomi teman kalian..? kata wali kelasku
Satu persatu  temanku menghampiriku dan meminta maaf padaku,spontan saja aku menjadi sangat terharu.
“aku minta maaf ya..”kata temanku yang tadi memukuliku
“iya..dan aku mohon pada kalian semua jangan lagi MEMBEDA-BEDAKAN diriku yah…?” kataku sambil terharu
“iya…” Sambil memeluk diriku
            Akhirnya temanku bisa mengetahui apa arti persahabatan dan pertemanan,nah dari situ aku mulai mendapat banyak sekali perubahan, akupun mendapat banyak teman di sekolahku,aku juga tidak merasa canggung lagi dan juga minder terhadap teman sekelasku,,,aku sangat senang sekali dengan perubahan tersebut………………………….


TAMAT


created by Rifaldi Bakri

1 komentar:

  1. kunjungi blog saya juga gan :" http://cerpensaya12.blogspot.co.id/

    BalasHapus